TRADISI SUCI
Allah
"menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan akan kebenaran" (1Tim 2:4), artinya supaya semua orang
mengenal Yesus Kristus. Karena itu Kristus harus diwartakan kepada
semua bangsa dan manusia dan wahyu mesti sampai ke Batas-Batas
dunia."Dalam kebaikan-Nya Allah telah menetapkan, bahwa apa yang
diwahyukan-Nya demi keselamatan semua bangsa, harus tetap utuh untuk
selamanya dan diteruskan kepada segala keturunan" (DV 7).(KGK 74)
"Maka
Kristus Tuhan, yang menjadi kepenuhan seluruh wahyu Allah yang
Mahatinggi (lih. 2Kor 1:30; 3:16-4:6), memerintahkan kepada para
Rasul, supaya Injil, yang dahulu telah dijanjikan melalui para nabi
dan dipenuhi oleh-Nya serta dimaklumkan-Nya sendiri, mereka wartakan
kepada semua orang, sebagai sumber segala kebenaran yang menyelamatkan
serta sumber ajaran kesusilaan, dan dengan demikian dibagi-bagikan
karunia-karunia ilahi kepada mereka" (DV 7). (KGK 75)
Sesuai dengan kehendak Allah terjadilah pengalihan Injil atas dua cara:
- secara lisan "oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta penetapan-penetapan meneruskan entah apa yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya Kristus sendiri, entah apa yang atas dorongan Roh Kudus telah mereka pelajari";
- secara tertulis "oleh para Rasul dan tokoh-tokoh rasuli, yang atas ilham Roh Kudus itu juga telah membukukan amanat keselamatan" (DV 7). (KGK 76)
- secara lisan "oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta penetapan-penetapan meneruskan entah apa yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya Kristus sendiri, entah apa yang atas dorongan Roh Kudus telah mereka pelajari";
- secara tertulis "oleh para Rasul dan tokoh-tokoh rasuli, yang atas ilham Roh Kudus itu juga telah membukukan amanat keselamatan" (DV 7). (KGK 76)
Penerusan
yang hidup ini yang berlangsung dengan bantuan Roh Kudus, dinamakan
"tradisi", yang walaupun berbeda dengan Kitab Suci, namun sangat erat
berhubungan dengannya. "Demikianlah Gereja dalam ajaran, hidup serta
ibadatnya melestarikan serta meneruskan kepada semua keturunan dirinya
seluruhnya, imannya seutuhnya" (DV 8). "Ungkapan-ungkapan para Bapa
Suci memberi kesaksian akan kehadiran tradisi itu yang menghidupkan,
dan yang kekayaannya meresapi praktik serta kehidupan Gereja yang
beriman dan berdoa" (DV 8). (KGK 78)
Tradisi
yang kita bicarakan di sini, berasal dari para Rasul, yang meneruskan
apa yang mereka ambil dari ajaran dan contoh Yesus dan yang mereka
dengar dari Roh Kudus. Generasi Kristen yang pertama ini belum
mempunyai Perjanjian Baru yang tertulis, dan Perjanjian Baru itu
sendiri memberi kesaksian tentang proses tradisi yang hidup itu. Tradisi-tradisi
teologis, disipliner, liturgis atau religius, yang dalam gelindingan
waktu terjadi di Gereja-gereja setempat, bersifat lain. Mereka
merupakan ungkapan-ungkapan Tradisi besar yang disesuaikan dengan
tempat dan zaman yang berbeda-beda. Dalam terang Tradisi utama dan di
bawah bimbingan Wewenang Mengajar Gereja, tradisi-tradisi konkret itu
dapat dipertahankan, diubah, atau juga dihapus. (KGK 83)
"Tradisi
Suci dan Kitab Suci merupakan satu perbendaharaan keramat Sabda Allah
yang dipercayakan kepada Gereja " (DV 10). Di dalamnya Gereja yang
berziarah memandang Tuhan, sumber segala kekayaannya, seperti dalam
sebuah cermin. (KGK 97)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar yang tentunya bersifat membangun..trimakasih..